Wednesday

Tuesday

Berbisnislah dengan Hati Nurani

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya ingin bercerita sedikit tentang bisnis. Bisnis yang saya geluti bisnis Online Baju Muslim anak. Pernah saya ditelpon oleh pelanggan baru dari Kalimantan, sebut saja pak Ahmad. Pak Ahmad baru keluar dari kantor nya, nah dari uang pesangonnya mau dibelanjakan baju muslim. Saya dengar dari tutur kata nya tampaknya pak Ahmad ini baru mulai berbisnis, jadi saya sarankan untuk mencoba dulu. Kenapa begitu? Karna pedagang pemula belum tahu barang yang laku dilingkungan nya, belum tahu karakteristik pembeli di kota dia. Kalau sekira nya dia langsung beli banyak barang ke saya, hanya karna lihat model diinternet saja, langsung tertarik, tapi pada saat dipasarkan gak laku. Nah bagaiman nasib nya pak Ahmada nanti? Itu yang kepikir bagi saya. saya sarankan ke pak Ahmad untuk mencoba dulu, nanti kalau sdh yakin, gak apa-apa beli banyak....

Dalam berbisnis, kita juga harus memikirkan kelansungan hidup para pelanggan, tidak hanya sekedar barang laku saja.....Jadi berbisnislah dengan hati Nurani.
wasalam
Afrizal Syafri MT
021-9865-3573
0813-1552-7965
www.bajupoeti.com
www.katalog-poeti.blogspot.com
www.poeticollection.blogspot.com

Monday

Cerita Pengemis

Suatu hari saat saya masih bermukim di bandung sekitar tahun 1995, ketika itu mobil yang saya kemudikan sedang antri di trafic light dimana mobil saya berada diurutan ke lima dibelakang 4 mobil mewah, seorang pengemis bergerak dari satu mobil ke mobil yang lainnya menjulurkan tangannya, tidak satupun pengemudi mobil-mobil tersebut memberikan uang, saya tidak tega melihatnya dan segera menyiapkan uang untuk sang pengemis, tapi apa yang terjadi adalah setelah melewati mobil ke 4 dia malah kembali ke trafic light dan mengabaikan mobil saya (yang waktu itu masih daihatsu espass).

Saya merenung didalam hati, mungkin karena mobil saya espass, maka ia menganggap percuma saja menuju ketempat saya, sedangkan pengemudi 4 mobil mewah yang ada didepan saja tidak memberi apa-apa, apalagi pengemudi espass (padahal boleh jadi pengemudi 4 mobil mewah tersebut adalah supir, sedangkan pengemudi espass ini adalah pengusaha).

Lantas yang salah siapa disini jika dia tidak mendapatkan uang ? apakah Allah Ta'ala memang tidak mau memberi rezeki kepada dia atau usaha dia yang kurang ? tinggal satu mobil lagi belum dicoba tapi dia sudah berputus asa.

Kejadian tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga buat saya saat itu hingga sekarang ini, bahwa sebelum kita menyatakan ini sudah takdir Tuhan, maka alangkah baiknya jika kita benar-benar berusaha semaksimal mungkin yang terbaik yang bisa kita lakukan, jangan sampai ada kesempatan/peluang yang terlewatkan.

Pelajaran

Sebagai pengusaha kita dituntut 'berusaha' sungguh-sungguh, terus belajar dan cerdas, namun apakah mungkin rezeki bisa kita peroleh jika Allah Ta'ala murka (tidak ridho) terhadap kita ? sedangkan Ia adalah pemilik perbendaharaan alam semesta ini ? tentulah sangat naif jika kita bekerja banting tulang ingin memperoleh rezeki dibumi milikNya menggunakan tubuh yang diberikanNya namun dengan cara yang dimurkaiNya, selalu bermaksiat kepadaNya dan tidak perduli kepada hamba-hambaNya yang lemah, apakah mungkin ? ataukah sebaliknya rezeki yang diperoleh menjadi tidak berkah ? malah menjadi musibah ? istri selingkuh, anak durhaka.

"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah dengan melakukan apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar serta rizki dari arah yg tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya." QS. Ath-Thalaq: 2-3 (Tafsir Ibnu Katsir)

"Sesungguhnya Allah berfirman, `wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yg ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak niscaya Aku penuhi tanganmu dgn kesibukan & tidak Aku penuhi kebutuhanmu'. HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll.

Wassalam,

Fadil Basymeleh
PT Zahir Internasional

Dikutip dari Milis Pengusaha Muslim.

Orang Bodoh dan Orang Pintar

Lagi-lagi seorang teman menasehati saya (insyaAllah orangnya ada dimilis ini) dan beruntung saya punya teman yang senang memberi nasehat, bahwa dia pernah mendengar dari seorang pengusaha disuatu seminar bahwa "Orang bodoh dikalahkan oleh orang pintar, orang pintar dikalahkan oleh orang curang, orang curang dikalahkan oleh ...." setelah kutunggu-tunggu ternyata jawabannya adalah "... dikalahkan oleh orang yang beruntung", karena ada saja jalan keluar untuk selamat dari kejahatan orang yang curang tsb.

Namun bagaimana caranya agar jadi orang beruntung ? pengusaha tersebut menjawab yaitu dengan berbuat baik kepada manusia maka nanti yang dilangit akan baik kepadamu.

Saya terus penasaran, karena jawaban tersebut rasanya pernah saya dengar dalam Al-Quran atau Hadist, sehingga segera saya membuka program Al-Quran di komputer, mencari kata 'beruntung' ternyata keluar banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan cara agar kita beruntung, atau cari kata 'rugi', dst... (Silahkan Anda lakukan dan temukan "ayat2 sukses" tersebut).

Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. 2:16)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 3:130)

Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 7:69)

Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 7:157)

Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. (QS. 10:17)

Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS. 12:23)

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (QS. 23:1)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (QS. 23:117)

Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)

Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)". (QS. 28:82)

Dst....

Demikian juga dengan Hadist-hadist yang terkait dengan masalah ini ternyata banyak sekali :

"Orang yang pengasih akan di kasihi Dzat yang Maha Pengasih, kasihilah yang di bumi, maka yang di langit akan mengasihimu." HR. Tirmidzi

"Allah ta'ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong sesamanya." HR. Muslim

"Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta'ala akan menolongnya." HR. Muslim

"Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta'ala akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat." HR. Muslim

"Barang siapa yang tidak menaruh belas kasihan terhadap sesamanya, maka Allah ta'ala tidak akan mengasihinya." HR. Muslim

"Barang siapa yang mampu memberikan kemanfaatan kepada saudaranya hendaklah ia lakukan." HR. Muslim

"Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah di antara kalian?" HR. Bukhari

"Barangsiapa yang suka rezkinya akan diluaskan dan diakhirkan ajalnya maka hendaklah menyambung tali persaudaraan." HR. Al-Bukhari dan Muslim

"Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian. Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah di antara kalian." Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dll.

Bersambung ke Cerita Pengemis

Usaha yang Bertemu dengan Peluang

Sekitar 13 tahun yang lalu seorang teman berbagi ilmu dengan saya, bahwa di suatu buku 'barat' ditulis bahwa keberuntungan adalah "USAHA yang bertemu dengan PELUANG", artinya timing dan momen-nya pas, ketemu di suatu titik, artinya jika tidak usaha maka pasti peluang tsb tidak akan ditemukan, tapi jika memang nasib tidak bagus maka sehebat apapun usahanya maka peluang tersebut tidak akan ketemu.

Nah dari perjalanan hidup kita sebagai pengusaha dapat kita simpulkan bahwa berhasil tidaknya dan seberapa cepat kita bisa ketemu dengan peluang (setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh) adalah murni peran Yang Maha Kuasa Allah Ta'ala, yaitu apakah kita dimudahkan untuk bertemu dengan peluang tersebut atau tidak. Sehingga akhirnya dapat dinyatakan kita beruntung.

Meskipun harus diakui bahwa usaha (ikhtiar) kita pun tidak luput dari kekuasaan Allah Ta'ala, karena kalau kita diciptakan sebagai manusia idiot tentu saya tidak dapat menulis artikel ini dan Anda tentu tidak akan membacanya, atau jari2 saya dibuat kaku dan mata Anda dibuat rabun....

bersambung ke Orang Bodoh dan Orang Pintar

Dikutip dari Milis Pengusaha Muslim.

Pelajaran dari Fotografi

Saya gemar fotografi landscape, sangking seringnya memfoto saya diberi rezeki berupa kesempatan untuk berjumpa dengan tornado yang cukup besar dan berhasil memfotonya dengan baik (walaupun takut dan tegang ndak karuan).

Dengan bangga saya pamerkan foto tornado saya tersebut ke teman2, ada beberapa yang dengan spontan menjawab "kau beruntung sekali", dalam hati saya 100% setuju dengan pernyataan tersebut, saya benar-benar beruntung, tapi karena melihat situasi saat itu juga hadir teman2 yang 'rada pemalas' maka saya menjawabnya dengan sedikit menyindir, saya jawab "ya saya benar-benar beruntung karena saya rajin kepantai untuk mengambil foto, seandainya saya rajin berpangku tangan dirumah mana mungkin saya bisa beruntung memfoto tornado tsb dengan hasil yang baik"

Maksud pernyataan saya tersebut adalah mungkin saja Anda punya alat fotografi canggih, namun karena jarangnya Anda keluar mengambil foto maka :
  • Kesempatan Anda untuk menemukan momen2 istimewa menjadi lebih kecil daripada jika Anda sering keluar mengambil foto.
  • Karena jarangnya praktek, maka saat ada kejadian istimewa tsb mungkin Anda begitu tegang sehingga tidak ada satupun foto yang bagus baik dari sisi teknis dan kualitas gambar.
  • Karena kurangnya motivasi dan ambisi maka bisa jadi Anda lari saat kejadian tersebut berlangsung, bukannya mengambil kamera, mengatur setting dengan baik dan mengambil foto dengan tenang.

Nah contoh pengalaman diatas sama dengan yang kita alami sebagai pengusaha, penuh dengan faktor usaha, motivasi dan faktor keberuntungan.

Fadil Basymeleh
PT Zahir Internasional

bersambung ke Usaha yang Bertemu dengan Peluang

Dikutip dari Milis Pengusaha Muslim.

Pinjam Uang Bank untuk Modal

Assalamualaikum w.w

Saat ini saya ingin berwirausaha di bidang jasa untuk perawatan rumah. Tetapi saya mempunyai kendala klasik yaitu Modal.

Saya sudah mencari info ke Bank yang menyediakan fasilitas pinjaman untuk usaha. Tetapi persyaratan agak susah seperti Usaha sudah berjalan min 2 tahun, padahal saya baru mau mulai. Sekiranya ada yang bisa membantu memberikan saran. mohon bantuannya.

Rahadian

Waalaikumsalam Wr. Wb.

------------------------------

Sdr. Rahadian, dulu tahun 1992 awal saya merintis usaha desain percetakan, saya juga punya kendala yang sama, yaitu modal.

Pelanggan saya banyak, order banyak, tapi kapasitas produksi kurang tidak bisa memenuhi permintaan. Ingin ke bank tapi tdk punya anggunan untuk dijaminkan ke bank, sehingga banyak bank yang menolak.

Sekarang hampir tiap minggu ada saja bank yg menelpon saya untuk menawarkan modal, justru disaat saya sedang tidak membutuhkannya, jadi saya tolak dengan rasa kecewa tapi senang. Dulu waktu saya perlu ditolak, sekarang pas saya punya uang bank menawari.

Lantas kenapa mereka tidak menawari orang-orang seperti Anda yang lagi perlu uang ? jawabannya satu : keuntungan yang pasti serta jaminan kepastian uang kembali. Bank hanya mau untung dan aman tapi tidak mau Anda berhasil dengan mengorbankan uang mereka.

Dari pengalaman saya ternyata ada saja jalan keluar yg diberikan Allah Ta'ala jika kita sabar, terus bekerja keras, dan tetap berusaha menjadi orang yang baik (berusaha menjadi muslim yang baik). Tahun 1994 tanpa saya minta, saya ditawari modal ventura, sistem syarikah, bagi hasil, oleh PT Sarana Jabar Ventura.

Alhamdulillah modal sebesar 50 juta bisa saya terima tahun 1994 (dollar waktu itu masih dibawah Rp 2000). Dengan uang itu saya bisa mewujudkan banyak impian saya.

Dalam dua tahun bisnis desain/percetakan saya meningkat pesat berlipat-lipat, saya sangat yakin ini karena Barokah yang diberikan Allah Ta'ala, karena saya dan direksi ventura jabar saat (yaitu Ibu Yani Panigoro) tidak pakai suudzon kepada saya (berusaha saling jujur dan tidak ada prasangka buruk).

Tahun 1996 saya ditawari lagi oleh beliau pinjaman 500 juta (dolar sekitar 2000). Tapi kali ini karena dana berasal dari bantuan bank jepang maka sistemnya serupa dengan bunga yg diberi lebel bagi hasil, kalau saya rugi tidak perlu bayar hasilnya, tapi kalau pas untung saya harus bayar hutang2 hasil bulan2 sebelumnya, target keuntungan sudah ditentukan di awal kerjasama (sama dengan bunga kan ?).

Tahun 1997 dana cair, total sebesar 600 juta (tanpa anggunan sama sekali). Saya bisa beli mesin cetak, mesin pracetak, dan punya pegawai sampai 35 orang lebih. Subhanallah, Allah punya rencana lain, setelah 1 bulan dana cair, krisis ekonomi melanda Indonesia. Bisnis saya kacau balau, order sepi, pegawai tdk bisa saya gaji, dst...

Direksi Ventura Jabar berganti saat itu terjadi, konsep mereka berubah sejak terjadi krisis. Sehingga selama beberapa tahun hidup saya jadi bulan-bulanan staf ventura yang menagih hutangnya, mereka sepertinya selalu curiga bahwa saya sengaja tidak mau bayar hutang, dsb.. bertahun-tahun saya berjuang hanya sekedar bisa bayar hutang, saya tidak lagi bisa mengejar mimpi2 saya. Umur dan waktu saya hilang selama 5 tahun hanya untuk bayar hutang !

Untungnya, Allah SWT membukakan pikiran saya untuk mengembangkan bisnis lain di awal krisis terjadi, mulanya saya membuat software akuntansi sederhana untuk kepentingan internal, tapi ternyata diminati oleh perusahaan binaan ventura jabar. Alhamdulillah tahun 1999 bisa selesai dan bisa dijual ke pasar.

Sehingga dengan bisnis baru tsb saya punya motivasi baru/semangat baru dan mimpi2 baru dan harapan baru untuk bisa membayar hutang (dimana sebelumnya saya tidak tahu bagaimana bisa membayar hutang2 tsb). Bisnis software saya berkembang pesat sehingga Alhamdulillah akhirnya tahun 2003 semua hutang saya bisa lunas dengan ventura jabar. Akhirnya saya bisa tidur nyenyak setiap malam. Alhamdulillah.

Kesimpulan saya dari pengalaman tersebut dan dari pelajaran agama yang saya pelajari bahwa :

  1. Sistem riba justru membunuh saya, sebaliknya saat sistem syarikah (bagi hasil) bisnis saya berkembang pesat.
  2. Saling jujur dan tidak berprasangka buruk menjadikan bisnis kita barokah
  3. Agar modal datang, yang perlu kita lakukan adalah membuktikan bahwa kita bisa bekerja, nanti manusia bisa menilainya.
  4. Kalau Allah menghendaki modal akan datang kepada kita, selama kita terus berusaha bekerja keras, jujur dan jadi orang baik (bertaqwa).
  5. Modal bukan segalanya, buktinya saya dapat pinjaman 600 juta (saat ini setara dengan 2 Milyar) tapi bisnis saya justru mati, saya tidak bisa berbuat apa-apa melawan kehendak Allah.
  6. Punya hutang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak dimalam hari dan jadi stress disiang harinya
  7. Ditutupnya satu jalan oleh Allah Ta'ala adalah untuk dibukakannya jalan lain yang lebih baik. Saya merasa beruntung dengan adanya krisis, sehingga sekarang saya punya bisnis software yg omsetnya jauh lebih baik ketimbang bisnis percetakan/desain saya dulu.
  8. Perlu berprasangka baik kepada Allah.
  9. Siapa yang berniat sungguh-sungguh untuk membayar hutangnya pasti-pasti Allah memberikan kemudahan untuk melunasinya.
  10. Sabar untuk sukses.

Kembali ke permasalahan modal yang dialami Sdr. Rahadian, saya sarankan bekerjalah sekuat tenaga dengan apa yang ada, secerdik mungkin memanfaatkan semua kemungkinan yang ada, kalau Allah memang menghendaki Anda mendapat modal, maka modal itu pasti datang, tidak usah dicari-cari tapi pasti datang sendiri.

Mungkin teman Anda yang melihat semangat kerja Anda lalu menawarkan dana untuk syarikah bersama, atau lainnya. Daripada Anda memaksakan diri berurusan dengan Bank dengan sistem riba, pasti bisnis Anda hancur, Anda akan capai bekerja tanpa hasil, sebab Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan Shodaqoh (bisnis yang dikembangkan dari riba pasti musnah). Ini sudah banyak buktinya.

Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan tapi itulah kenyataan yang saya alami.

Wassalam
Fadil Basymeleh
PT Zahir Internasional

INFO : Dikutip dari milis Pengusaha Muslim. Anda Muslim ? Gabung segera di Milis Pengusaha Muslim. InsyaAlloh banyak manfaatnya !

Fenomena Perbankan Hari Ini

Berikut ini sekilas fenomena perbankan yang ada bahkan bisa bersifat universal. 
Di awal usaha kita tidak dihiraukan, dan ketika sudah berhasil, kita di kejar-kejar. 

Coba renungkan bbrp hal dibawah ini: Kami mengibaratkan hubungan "bank" dengan "nasabah" seperti seorang dokter dengan pasien dan karakter dokter ini sangat unik yaitu : "dokter tidak akan memberi obat buat pasien yang diperkirakan akan mati" tapi dokter hanya akan memberikan "vitamin" buat pasien yang "sehat". 

Atau contoh lain : kalau di luar hujan rintik-rintik dan anda sudah punya payung maka bankir akan menyatakan silahkan pakai payung "kami" payung anda jadikan sbg "cadangan". Tapi begitu hujan badai datang, maka bankir akan menarik payung miliknya dan silahkan anda usaha payung sendiri. Artinya,marilah kita tidak terlalu menggantungkan usaha kita dengan fasiltas perbankan; sudah pasti bank akan mencari keuntungan "sendiri" dan tidak peduli usaha kita untung atau buntung. Apalagi usaha "start up" perbankan pasti tdk berhasrat untuk mendekat. Nasihat kami bagi pengusaha pemula: "MULAILAH dengan apa yang anda BISA dan jangan memulai dengan apa yang anda INGINKAN." Semoga bermanfaat, Wallahu'alam Dari milis Pengusaha Muslim.

Bagaimana Cara untuk Memasarkan Produk ?

Cara pemasarannya masih konvensional, tidak melalui media TV, radio, dan majalah. Hanya dari mulut ke mulut, dari pasar ke pasar dan dari pedagang ke pedagang. 3 thn yang lalu, saya menargetkan untuk mendapatkan pelanggan 2 orang dalam satu hari. Waktu itu saya masih karyawan. Tiap hari saya bawa baju itu ke kantor. kalau ke temu teman saya tawarkan, ketemu customer saya ceritakan bahwa saya punya bisnis baju muslim. Kadang-kadang rasa malu juga ada.

Pada hari Sabtu dan Minggu, saya juga bawa baju di mobil, dan tidak ketinggalan katalog. Pada saat saya menunggu mobil dicuci, saya ngobrol dengan bapak-bapak yang juga cuci mobil. Sabtu & Minggu saya main ke rumah teman-teman, sekalian silaturahmi, sekalian mempromosikan dagangan saya.
untuk pemasaran di internet, saya sering email ke teman-teman yang satu kantor dulu, saya ikut milist, saya ceritakan bahwa saya punya bisnis. Saya minta dia untuk melihat produk saya di web. "Apakah dia tertarik atau tidak", itu urusan lain, yang penting saya sudah promosikan, Apakah dia akan mengejek saya, atau menghina saya, itu urusan lain juga.

Yang penting tiada waktu tanpa promosi.
Alhamdulillah dari berkat pertemanan dan silaturahmi tersebut maka bisnis, alhamdulillah bisa berkembang cepat (menurut perkiraan saya).

Mungkin segitu dulu ceritanya.

Wassalam.

Tips Menjadi Boss

Suatu saat nanti saya punya "MIMPI" untuk menjadi wirausaha sejati dan menjadi BOS dalam arti yang sesungguhnya. Namun, proses untuk ke arah itu tentunya tidak semudah membalik
telapak tangan, butuh waktu dan perjuangan yang ekstra keras. Yang menjadi persoalan, adalah bahwa saya seorang yang tidak bisa fokus pada suatu hal, sehingga apa yang saya lakukan kesannya setengah-setengah.

Yang saya ingin tanyakan pada rekan rekan senior di pengusaha muslim:
Bagaimana kiat-kiat agar saya punya satu titik fokus yang kuat sampai saya berhasil mencapai satu tujuan?

Demikian terima kasih.

Cobalah menulis mimpi-mimpi Anda, buat list/daftar sebanyak 50 mimpi/cita-cita terbaik yang ingin Anda capai. Ini yang biasa dilakukan orang-orang sukses, sayapun dahulu kala pernah menulisnya dan masih saya kejar.

Saya yakin sangat mudah untuk menuliskan mimpi ke 1 hingga 30, namun selanjutnya Anda akan cukup kesulitan, apalagi mimpi ke 50nya. Apalagi jika mimpi-mimpi tersebut Anda niatkan untuk menjadi amal ibadah Anda.

Nah setelah Anda berhasil menulis mimpi-mimpi tersebut, tempel di meja kerja Anda.

Setiap kali Anda ingin melakukan sesuatu atau sedang tidak fokus atau sedang kehilangan semangat, maka tanyakan dalam hati apakah mimpi-mimpi saya tersebut bisa saya raih jika saya mengerjakan hal lain diluar rencana saya ? atau jika saya sedang malas, dst....

InsyaAllah suatu hari Anda bisa berhasil jika setiap langkah Anda selalu diselaraskan dengan mimpi-mimpi Anda dan bersungguh-sungguh dalam mengejarnya.

Untuk sukses diperlukan kesabaran, Anda harus mempunyai kemampuan menahan diri dari mendapat kesenangan sesaat itu semua demi kesenangan yang lebih panjang dimasa depan. Tunda dulu kesenangan2 sesaat yang tidak akan membawa Anda mencapai mimpi2 besar Anda.

Wassalam

INFO : Dikutip dari Mailing list pengusaha muslim. Anda Muslim ? Gabung dengan Mailing list (milist) pengusaha muslim sekarang juga ! klik di sini.

Popular Posts